Senin, 20 September 2010


KRONOLOGI PERJUANGAN RAKYAT TOBA SAMOSIR MENUTP PT IIU

KRONOLOGI PERJUANGAN RAKYAT TOBA SAMOSIR MENUTUP PT IIU

Selasa, 16 Maret 1999

12.00 WIB Masyarakat Tambunan mulai memblokade jalan-jalan ketika mendengar
bahwa truk-truk IIU sudah mulai lewat lagi setelah beberapa bulan tidak lewat.

13.00 WIB tiga truk aparat keamanan dari arah Porsea selain yang berpakaian
preman dari berbagai kesatuan memasuki tambunan dan mengambil tempat di kiri
- kanan jalan dengan menempatkan dua atau tiga personil menjaga depan
rumah-rumah penduduk dengan senjata siap tembak sehingga penduduk tidak
dapat keluar rumah.

13.30 WIB tujuh buah truk pengangkut kayu IIU bermuatan penuh gelondongan
kayu lewat dengan dikawal satu truk aparat keamanan di depan dan satu truk
dibelakang iring-iringan ditambah dengan dua sepeda motor trail yang
ditumpangi aparat berpakaian seragam dengan senjata mengawal di kiri kanan
masing-masing truk.

Aparat keamanan yang sudah mengepung desa Lumban Kuala, menurut seorang
saksi mata yaitu GE Manurung (orang tua mendiang Ir. Panuju Manurung) yang
lewat dari Medan, ditahan dan diteror oleh aparat keamanan. Sambil
menodongkan senjatanya seorang dari kesatuan Brimob memaki Manurung dengan
kata-kata kotor (Babi, Anjing, binatang). Yang paling menyakitkan menurut
Pak Manurung adalah aparat tersebut mengatakan "Bangunkan itu pahlawan
kalian yang sudah mati" (maksudnya adalah mendiang Ir. Panuju Manurung yang
tewas akibat kekejaman aparat keamanan bulan November 1998 yang lalu dan
telah diangkat masyarakat sebagai pahlawan perlawanan menutup IIU.

14.00 WIB di sekitar Porsea, Sirait Uruk, Lumban Kuala secara serentak
masya- rakat tua muda, laki-laki perempuan, orang tua anak-anak melempari
truk IIU yang lewat.

14.15 WIB dua truk aparat keamanan dan 10 sepeda motor trail aparat
mengadakan konvoi di jalan-jalan sepanjang Porsea, Sirait Uruk, Lumban Kuala
sambil menembakkan senjatanya secara terus menerus.

14.30 WIB Sekitar 70 orang karyawan PT IUU dengan dipimpin oleh empat orang
yang menaiki sepeda motor (menurut masyarakat adalah provokator) menyerang
desa Gala-gala Pakaitan, Dolok Nauli, dan Jonggi Manulus dengan maksud
menangkap Aden Manurung kepala desa yang selama ini gencar menolak kehadiran
PT IIU dari dua arah, dari arah darat dan yang lain dari jalan sungai. Tapi
niat mereka tidak tercapai karena semua masyarakat ke tiga desa ini turun
untuk melindungi kepala desa mereka. Saling lemparan batupun terjadi.
Melihat keadaan ini, karyawan
mengundurkan diri. Tidak diketahui berapa banyak korban akibat saling lempar
ini.

Salah satu alasan mengapa mereka mengincar Aden Manurung adalah dalam
pertemuan di Balige dengan Muspida Dati II Toba Samosir, Pak Aden Manurung
ini sangat gencar menentang diadakannya audit terhadap PT IIU karena
menurunya audit tidak ada artinya hanya melegitimasi keberadaan IIU saja.
Padahal dalam audit sebelumnya jelas-jelas IIU telah melanggar ketentuan
ambang batas dan lokasi pendirian pabrik. Berita terakhir yang kami terima
ada 2 orang dari pihak PT IIU yang meninggal ditemukan di Sungai Asahan yang
diidentifikasi dari Pihak PT
IIU.

20.00 WIB Ratusan aparat keamanan memasuki ke tiga desa tersebut dengan
menangkapi semua laki-laki yang ada di ketiga desa tersebut. Masayarakat
banyak yang lari untuk menyelamatkan diri. Namun banyak juga yang tertangkap
dan diangkut dengan tiga truk ke arah Tarutung. Sampai hari ini belum
diketahui bagaimana nasib masyarakat ini. Dan sebagian besar masyarakat yang
sempat meloloskan diri dari desa sampai sekarang belum kembali ke desa

Rabu, 17 Maret 1999

Sejak Pagi hari sekira pukul 9.00 Wib, Suara tembakan terus menerus
terdengar dengan mobil patroli berlangsung di sepanjang jalan. Keadaan masih
mencekam. Puluhan aparat mengintimidasi putri dan isteri Aden Manurung.
Sampai hari Kamis, 18 Maret 1999 keadaan ke tiga desa ini masih mencekam.

Kamis, 18 Maret 1999

10.00 Wib puluhan aparat keamanan memasuki rumah Aden Manurung dan
mengobrak-abrik isi rumah tersebut. Belum diketahui berapa banyak
kerugian dan barang yang hilang akibat tindakan aparat ini. Selain
merusak isi rumah mereka juga (aparat keamanan) mengintimidasi putri dan istirinya

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda